Rabu, 24 April 2013

Kabbalah dan Ksatria Templar


Knight-Templar

Biarawan Sion Kabbalah.
kabbalah1Kabbalah ini mempelajari arti yang tersembunyi dari Taurat dan naskah-naskah kuno Judaisme. Walau demikian, diyakini bahwa Kabbalah sesungguhnya memiliki akar yang lebih panjang dan merujuk pada ilmu-ilmu sihir kuno di zaman Fir'aun yang biasa dikerjakan dan menjadi alat kekuasaan para pendeta tinggi di sekitar Fir"aun.
Gelombang terhadap Kabbalah, inti sari kedudukan ideologis Biara Sion yang kemudian menular ke Ordo Ksatria Templar, lalu diturunkan kepada Freemason dan sebagainya yang kemudian menjelma dalam bentuk konspirasi kelompok Neo-Con di Amerika, Judeo Christian atau Zionis Kristian yang berasal dari The Holy Scofied Bible dan termasuk di alam bawah sadar para pemimpin Eropa yang tergabung dalam Uni Eropa-Oikumene negeri-negeri Kristian Eropa dan sebagainya, membawa kita pergi jauh ke masa silam, saat Fir'aun masih disembah sebagai Tuhan, saat Nabi Musa a.s berjuang mendakwahkan ketauhidan pada bangsa Israil yang keras kepala di Mesir kuno.
Terdahulu usaha-usaha dari iblis kemudian tumbuh satu kelompok manusia yang mempertuhankan dewa-dewi, bukan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mereka mempertuhankan Lucifer dan menyebut diri sebagai The Brotherhood of The Snake (Ordo atau Persaudaraan Ular). Kelompok inilah yang kemudian menyebarkan pahamnya, mempertuhankan Lucifer, Dewa Matahari dan Dewa-Dewi lainnya.
Asal Muasal Biarawan Sion
the-brotherhoodKelompok persaudaraan Kabbalah diyakini telah berusia lebih dari 4.000 tahun. Jauh lebih tua dari agama Kristian itu sendiri. Tidak ada yang mengetahui secara pasti bagaimana ordo ini lahir. Namun sejumlah peneliti mencatat, pada Dinasti Ur III, saat masa-masa pembuangan suku-suku Bani Israil ke Babylonia, di saat itulah Ordo Kabbalah terbentuk. Sejak awal berdiri hingga kini ada tiga jenis ordo Kabbalah yakni Ordo Hijau, Ordo Kuning dan Ordo Putih. Yang paling menarik adalah Ordo Putih karena misteri yg terkandung di dalam pertumbuhan tersebut. Ordo ini jarang diselidiki oleh peneliti. Jika Ordo yang lain lebih menekankan pada aspek-aspek ritual, ajaran penyembahan Lucifer, maka Ordo Putih ini lebih menekankan misi politik dan kekuasaan. Merekalah yang merumuskan bahwa tujuan akhir Kabbalis adalah untuk membentuk "Satu Pemerintahan Dunia" (Unity of the World atau meminjam seloka mereka "E Pluribus Unun") dan "Tata Dunia Baru" (Novus Ordo Seclorum atau The New World Order). Merekalah peletak dasar-dasar peradaban Barat sekarang. Dari Ordo inilah Ordo Sion berasal. Jika ini benar, berarti seluruh konspirasi mereka sejak masih bernama Templar hingga kini yang bernama IMF, World Bank, Neo-Con, Judeo Christian dan Zionisme, seluruhnya merupakan usaha-usaha dari Iblis untuk menciptakan Kerajaannya di dunia.
Knight Templar
Knight-Templar2Knight Of Templar! ordo ksatria Kristian yang paling ditakuti pada masa Perang Salib. Penemu sistem perbankan dan kad kredit pertama di Eropa di abad ke 13, menguasai tanah yang luas di Eropa dan tanah suci, pendiri banyak sekali Katedral Gothik terkenal, diyakini sebagai penemu dan pengawal Tabut Perjanjian (ark of covenant) Musa, Cawan Perjamuan Jesus (Holy Grail), Mandillon asli. Terjalin dengan tesis teori konspirasi mulai dari zaman Mesir kuno, sampai ke Illuminati, Freemasonry, dan One World Order. Menguasai keuangan Eropa pada abad pertengahan, merupakan ujung tombak pasukan Crusader di tanah suci, pendiri negara Swiss, hingga akhirnya karena kekuatannya yang demikian besar pihak Gereja Katolik saat itu berkonspirasi dengan Raja Perancis melakukan tuduhan palsu terhadap ordo tersebut.
Puncaknya pembantaian besar-besaran terhadap para Templar yg dilakukan oleh penyelidikan Roma dengan berbagai tuduhan mulai dari perilaku seks menyimpang hingga pemujaan terhadap Baphomet. Hari penangkapan para Templar yang jatuh di hari Jumaat tgl 13 hingga kini dianggap sebagai hari sial di dunia Barat.
Knight-Templar1Berawal dari kedatangan 9 ksatria yang datang ke istana King Baldwin I - Raja Jerusalem - yang menyatakan siap menjaga keamanan jalan-jalan kecil dan jalan raya yang biasa dilalui para penziarah dari kota pelabuhan Jaffa menuju kota suci Jerusalem, jalur penziarah sepanjang 38 mil. Raja Baldwin begitu terpesona dengan kesungguhan mereka dan menyerahkan sayap kiri istana sebagai markas mereka. Kamar-kamar para Templar tersebut yang diberikan oleh King Baldwin ternyata berdiri di atas Kuil Sulaiman.
Dari sini timbul pertanyaan, apakah memang King Baldwin yang memberikan wilayah tersebut kepada mereka tanpa sengaja atau sekedar para Ksatria Kuil itulah yang meminta wilayah tersebut dengan berbagai dalih. Dari "markas" mereka yang di bangun di atas kuil Sulaiman itulah nama Knight Templars muncul. Dari kamar-kamar itulah secara diam-diam para Templar melakukan penggalian ke bawahnya mencari harta yang diyakininya.
Menurut penelitian Lynn Picknett dan Olivia Prince, 9 orang Knights Templar tersebut sesungguhnya merupakan anggota Gereja Yohanit (gereja yang mengakui Yohanes Pembaptis sebagai Kristian, bukan Jesus).
Banyak dugaan, selama proses penggalian, mereka menemukan berbagai barang peninggalan dan naskah yang berisi inti sari dari tradisi-tradisi rahsia Yahudi dan Mesir kuno. Ada di kalangan mereka menduga, mereka menemukan "sesuatu" yang diyakini sebagai Kabbalah, sebuah ajaran mistik kuno yang berakar-umbi pada sejarah para Fir'aun di zaman mesir kuno. Hal tersebutlah yang mengubah para Templars yang pada mulanya Ksatria Kristian di kemudian hari mengadoptasikan suatu ajaran, filsafat dan keyakinan yang sama sekali berbeda dengan Gereja.
masonic-templarApakah 'sesuatu' itu adalah Cawan Suci (The Holly Grail) yang berisi darah Jesus Kristus di mana menurut kepercayaan pagan Yahudi, siapapun yang mendapatkannya akan menjadi panjang usia, kaya raya, berpengaruh dan memiliki kekuasaan di dunia ini. Inikah motivasi sesungguhnya? Lalu bagaimana dengan perkhabaran yang menyatakan bahwa The Holly Grail itu sendiri adalah Maria Magdalena, perempuan bangsawan yang dinikahi Nabi Isa dan melahirkan keturunannya. Adakah di bawah kuil Sulaiman tersebut tertanam jasad seorang Maria Magdalena?
Di akhir sejarah mereka, para Templar menanggalkan jubah putih dan panji-panji perangnya, dan kemudian menggantinya dengan pakaian yang biasa dikenakan para pekerja, para tukang batu, bergabung dengan para Mason dan menguasai lodge-lodge mereka. Tidak ada lagi Knight of Templar. Yang ada sekarang adalah Mason.
Banyak peneliti menemukan benang merah yang teramat kuat antara Biarawan Sion, Ksatria Templar, Freemansonry, Rosicrusian, Illuminati dan sebagainya. Benang merah itu adalah ideologi esotoris yang bernama Kabbalah. Perkumpulan-perkumpulan rahsia dan sangat tertutup ini diyakini sebagai pihak yang bermain dibelakang layar dalam berbagai peristiwa penting dunia. Perang salib misalnya, adalah Peter si Pertapa yang merupakan anggota Ordo Kabbalah yang berada dalam gereja Yohanit yang mula-mula memprovokasi Paus Urbanus II agar mengakhiri Perjanjian Aelia yang berisi Perjanjian damai antara Kristian dengan kaum Muslim yang telah ditanda-tangani oleh Khalifah Umar Bin Khattab dan uskup Agung Jerusalem Sophronius bersamaan dengan diserahkannya kota suci Jerusalem dari kekuasaan Kristian ke tangan kaum Muslimin. Para Templar yang juga anggota Ordo Kabbalah Gereja Yohanit, mereka inilah anak-anak iblis, sama sekali bukan pengawal sejati Jesus atau Nabi Isa As.
Ada beberapa pasukan elit dan ordo yang cukup berperanan dalam perang salib. Peranan mereka sangat signifikan, sehingga keberadaannya tidak boleh dipandang remeh begitu saja. Berikut adalah daftar pasukan elit/ordo khusus yang menyertai perang salib dari kedua belah pihak.
Knight of Hospitaller
Knight-of-HospitallerThe Knights Hospitaller yang nama lengkapnya dalam bahasa Inggris adalah : The Order of Knights of the Hospital of St.John of Jerusalem sering juga disebut dengan Knights of Malta atau Knights of Rhodes. Dua nama terakhir lebih merupakan nama sebutan berdasarkan base Ordo itu yang berpindah beberapa kali.
Tahun 1020, para pedagang dari Amalfi dan Salermo, Italia atas izin Khalifah Mesir membangun rumah sakit di Yerusalem. Pusat suaka dan medis itu dibangun atas nama St. John The Baptist (Santo Yohannes pembaptis), melayani para peziarah Kristen yang mengunjungi tempat kelahiran Kristus di Yerusalem.
Pada awalnya, Ordo ini hanya melayani para peziarah disana, namun dalam waktu singkat tugasnya bertambah selain bagian medis dan kerohanian, juga mengorganisir pengawalan bagi para peziarah.
Knights-of-MaltaBersama dengan Knights Templar, Hospitallers menjadi salah satu elemen paling penting dan kuat di wilayah Palestin. Knights Hospitallers kemudian mulai mendapatkan reputasi tempurnya dalam skirmish-skirmish melawan pasukan-pasukan Muslim sepanjang jalur pengawalan mereka. Para Ksatrianya mengenakan jubah berwarna hitam dengan lambang salib warna putih. Ketika 'sepupu' sekaligus rival mereka yaitu Knights Templar mengalami holocaust oleh Inquisitor Vatikan dan Phillip dari Perancis di thn 1312, banyak sekali harta milik Templar yg dialihkan ke tangan Knight Hospitaller. Pengaturan pengendalian atas aset-aset mereka dibagi menjadi 8 wilayah (Provence, Auvergne, Perancis, Itali, Aragorn, Castille, Jerman dan Inggris).
Setelah beberapa kali berpindah wilayah, Knights Hospitaller berakhir di Malta. Ketika di tahun 1798 Napoleon merebut pulau itu dalam ekspedisinya ke Mesir. Para anggota Ordo Hospitaller kemudian berubah status dari Ksatria militer menjadi kelompok sosial dan kemanusiaan.
Saat ini organisasi tersebut bernama "Sovereign Military Order of Malta" berdiri sebagai organisasi kemanusiaan dan sosial. Tetap menjadi Ksatria walau tanpa pedang, kuda dan jubah hitam
Knights of Teutonic
Knights-of-TeutonicMerupakan ordo agama Katolik yang berasal dari Jerman. Ordo ini dibentuk untuk membantu penziarah Kristian di tanah suci mendarat dan mendirikan rumah sakit untuk mengurus pesakit dan yang terluka. kemudian dalam perjalanannya berubah menjadi ordo militer. Nama lengkap ordo tersebut dalam latin adalah "Ordo domus sanctæ mariæ theutonicorum hierosolymitanorum", atau " Ordo Jerman Rumah Sakit Maria di Jerusalem atau bahasa Jermannya "orden der brüder vom deutschen haus St. Marien di Yerusalem.
Dibentuk pada penghujung abad 12 di Acre. Pada abad pertengahan ordo ini memegang peranan penting di Outremer. Mengawal pembiayaan jalan tol pelabuhan Acre. Setelah kekalahan Kristian di Timur Tengah pada tahun 1187, beberapa pedagang dari Lubeck dan Bremen mengambil inisiatif untuk mendirikan rumah sakit yang bakal melatih akan menjadi Knight of Teutonic. Lalu bertukar menjadi ordo militan pada tahun 1198 dan menerima perintah dari Paus untuk mengambil alih Jerusalem dari tangan Gereja timur dan mempertahankannya dari kaum Muslim.
Setelah terusir dari Jerusalem, ordo ini banyak berperanan dalam perang melawan kaum non Kristiani (selain Muslim) di Eropa. Mereka berpindah-pindah tempat di Austria, Rusia, melawan Lithuania, Polandia dan lain-lain.
Ordo ini masih wujud hingga sekarang di Austria, selamat dari jangkauan Napoleon (tidak seperti kakaknya, Hospitaller). Bidang yang digarap bukan lagi militan seperti zaman dulu tetapi bidang sosial dan kesehatan.
Tambahan buat ordo Kristian :
TeutonicKnightsKnights Hospitaller memiliki ciri jubah hitam atau coklat dengan lambang salib berwarna putih. Majoriti anggota Hospitaller adalah ksatria yang berasal dari Inggris.
Teutonic Knights memiliki ciri jubah hijau (teuton) atau putih dengan lambang salib berwarna hitam. Teutonic Knights dibentuk oleh sisa-sisa para Ksatria Bavaria yang turut dalam perang salib ke-3 dibawah Frederick Barbarossa.
Hospitaller dan Teutonic memiliki anggota wanita dan dengan jelas membagi tugas antara personel ketenteraan (Knights) dengan personel bukan ketenteraan (Clerics) sedangkan Templar tidak menerima anggota wanita dan tidak ada pemisahan tugas. Semua personel Templar berasal dari kaum Knights. Jadi melakukan tugas tempur sekaligus tugas pelayanan umat.
Jelas terlihat perbedaan ciri diantara mereka, Templars dengan jubah putih-salib merah, Teutonic dengan jubah hijau, Hospitallers dgn jubah hitam-salib putih/emas. Selain itu tampak perpaduan gaya Eropa dan Timur tengah/Palestin dalam pakaian mereka karena memang dibentuk untuk bertempur di gurun dan tanah Arab.
Terkait:
  1. Pasukan Elit Dan Ordo Perang Salib
  2. Sejarah Ksatria Hospitaller
Sumber: litaniaager

Salahudin Al-Ayyubi (Saladin)


Shalahuddin Al-Ayubi terlahir dari keluarga Kurdish di kota Tikrit (140km barat laut kota Baghdad) dekat sungai Tigris pada tahun 1137M. Masa kecilnya selama sepuluh tahun dihabiskan belajar di Damaskus di lingkungan anggota dinasti Zangid yang memerintah Syria, yaitu Nur Ad-Din atau Nuruddin Zangi.


Salahudin Al-Ayubi atau tepatnya Sholahuddin Yusuf bin Ayyub, Salah Ad-Din Ibn Ayyub atau Saladin/salahadin (menurut lafal orang Barat) adalah salah satu pahlawan besar dalam tharikh (sejarah) Islam. Satu konsep dan budaya dari pahlawan perang ini adalah perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang kita kenal dengan sebutan maulud atau maulid, berasal dari kata milad yang artinya tahun, bermakna seperti pada istilah ulang tahun. Berbagai perayaan ulang tahun di kalangan/organisasi muslim sering disebut sebagai milad atau miladiyah, meskipun maksudnya adalah ulang tahun menurut penanggalan kalender Masehi.

Selain belajar Islam, Shalahuddin pun mendapat pelajaran kemiliteran dari pamannya Asaddin Shirkuh, seorang panglima perang Turki Seljuk. Kekhalifahan. Bersama dengan pamannya Shalahuddin menguasai Mesir, dan mendeposisikan sultan terakhir dari kekhalifahan Fatimid (turunan dari Fatimah Az-Zahra, putri Nabi Muhammad SAW).

Dinobatkannya Shalahuddin menjadi sultan Mesir membuat kejanggalan bagi anaknya Nuruddin, Shalih Ismail. Hingga setelah tahun 1174 Nuruddin meninggal dunia, Shalih Ismail bersengketa soal garis keturunan terhadap hak kekhalifahan di Mesir. Akhirnya Shalih Ismail dan Shalahuddin berperang dan Damaskus berhasil dikuasai Sholahuddin. Shalih Ismail terpaksa menyingkir dan terus melawan kekuatan dinasti baru hingga terbunuh pada tahun 1181. Shalahuddin memimpin Syria sekaligus Mesir serta mengembalikan Islam di Mesir kembali kepada jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Dalam menumbuhkan wilayah kekuasaannya Shalahuddin selalu berhasil mengalahkan serbuan para Crusader dari Eropa, terkecuali satu hal yang tercatat adalah Shalahuddin sempat mundur dari peperangan Battle of Montgisard melawan Kingdom of Jerusalem (kerajaan singkat di Jerusalem selama Perang Salib). Namun mundurnya Sholahuddin tersebut mengakibatkan Raynald of Châtillon pimpinan perang dari The Holy Land Jerusalem memrovokasi muslim dengan mengganggu perdagangan dan jalur Laut Merah yang digunakan sebagai jalur jamaah haji ke Makkah dan Madinah. Lebih buruk lagi Raynald mengancam menyerang dua kota suci tersebut, hingga akhirnya Shalahuddin menyerang kembali Kingdom of Jerusalem di tahun 1187 pada perang Battle of Hattin, sekaligus mengeksekusi hukuman mati kepada Raynald dan menangkap rajanya, Guy of Lusignan.

Akhirnya seluruh Jerusalem kembali ke tangan muslim dan Kingdom of Jerusalem pun runtuh. Selain Jerusalem kota-kota lainnya pun ditaklukkan kecuali Tyres/Tyrus. Jatuhnya Jerusalem ini menjadi pemicu Kristen Eropa menggerakkan Perang Salib Ketiga atau Third Crusade.

Perang Salib Ketiga ini menurunkan Richard I of England ke medan perang di Battle of Arsuf. Shalahuddin pun terpaksa mundur, dan untuk pertama kalinya Crusader merasa bisa menjungkalkan invincibilty Sholahuddin. Dalam kemiliteran Sholahuddin dikagumi ketika Richard cedera, Shalahuddin menawarkan pengobatan di saat perang di mana pada saat itu ilmu kedokteran kaum Muslim sudah maju dan dipercaya.

Pada tahun 1192 Shalahuddin dan Richard sepakat dalam perjanjian Ramla, di mana Jerusalem tetap dikuasai Muslim dan terbuka kepada para peziarah Kristen. Setahun berikutnya Shalahuddin meninggal.

dunia di Damaskus setelah Richard kembali ke Inggris. Bahkan ketika rakyat membuka peti hartanya ternyata hartanya tak cukup untuk biaya pemakamannya, hartanya banyak dibagikan kepada mereka yang membutuhkannya.


Data lengkap tentang King Salahudin Al-Ayubi
Memerintah 1174 M. – 4 Maret-1193 M.
Dinobatkan 1174 M.
Nama lengkap Yusuf Ayyubi
Lahir 1138 M. di Tikrit, Iraq
Meninggal 4 Maret-1193 M. di Damaskus, Syria
Dimakamkan Masjid Umayyah, Damaskus, Syria
Pendahulu Nuruddin Zengi
Pengganti Al-Aziz
Dinasti Ayyubid
Ayah Najmuddin Ayyub


Selain dikagumi Muslim, Shalahuddin atau Saladin/salahadin mendapat reputasi besar di kaum Kristen Eropa, kisah perang dan kepemimpinannya banyak ditulis dalam karya puisi dan sastra Eropa, salah satunya adalah The Talisman (1825) karya Walter Scott.

Masa lalu memang tidak mudah pergi meskipun kita seperti tak ingin menengoknya. Bahkan di salah satu tembok Masjid Umayyah yang dulu adalah Katedral Yahya Pembaptis yang dipermak jadi masjid yang indah di tahun 700-an itu, seorang sejarawan masih menemukan sisa inskripsi ini: "Kerajaan-Mu, ya, Kristus, adalah kerajaan abadi...."

Tapi jika masa lalu tak mudah pergi, dari bagian manakah dari Saladin yang akan datang kepada kita kini? Dari ruang makamnya yang kusam, mitos apa yang akan kita teruskan? Kisah Saladin adalah kisah peperangan. Dari zamannya kita dengar cerita dahsyat bagaimana agama-agama telah menunjukkan kemampuannya untuk memberi inspirasi keberanian dan ilham pengorbanan - yang kalau perlu dalam bentuk pembunuhan.

Tapi sebagian besar kisah Saladin - yang tersebar baik di Barat maupun di Timur dari sejarah Perang Salib yang panjang di abad ke- 12 itu - adalah juga cerita tentang seorang yang pemberani dalam pertempuran, yang sebenarnya tak ingin menumpahkan darah. Saladin merebut Jerusalem kembali di musim panas 1187. Tapi menjelang serbuan, ia beri kesempatan penguasa Kristen kota itu untuk menyiapkan diri agar mereka bisa melawan pasukannya dengan terhormat. Dan ketika pasukan Kristen itu akhirnya kalah juga, yang dilakukan Saladin bukanlah menjadikan penduduk Nasrani budak-budak. Saladin malah membebaskan sebagian besar mereka, tanpa dendam, meskipun dulu, di tahun 1099, ketika pasukan Perang Salib dari Eropa merebut Jerusalem, 70 ribu orang muslim kota itu dibantai dan sisa-sisa orang Yahudi digiring ke sinagog untuk dibakar.

"Anakku," konon begitulah pesan Sultan itu kepada anaknya, az-Zahir, menjelang wafat, "...Jangan tumpahkan darah... sebab darah yang terpercik tak akan tertidur."

Dalam hidupnya yang cuma 55 tahun, ikhtiar itulah yang tampaknya dilakukan Saladin. Meskipun tak selamanya ia tanpa cacat, meskipun ia tak jarang memerintahkan pembunuhan, kita toh tahu, bagaimana pemimpin pasukan Islam itu bersikap baik kepada Raja Richard Berhati Singa yang datang dari Inggris untuk mengalahkannya. Ketika Richard sakit dalam pertempuran, Saladin mengiriminya buah pir yang segar dingin dalam salju, dan juga seorang dokter. Lalu perdamaian pun ditandatangani, 1 September 1192, dan pesta diadakan dengan pelbagai pertandingan, dan orang Eropa takjub bagaimana agama Islam bisa melahirkan orang sebaik itu.

Kita sekarang juga mungkin takjub bagaimana masa lalu bisa melahirkan orang sebaik itu. Terutama ketika orang hanya mencoba menghidupkan kembali apa yang gagah berani dari abad ke- 12 tapi meredam apa yang sabar dan damai dari sebuah zaman yang penuh peperangan. Tapi pentingkah sebenarnya masa silam?

Dari makam telantar orang Kurdi yang besar itu, suatu hari di tahun 1970-an, saya kembali ke pusat Damaskus, lewat lorong bazar yang sibuk di depan Masjid Umayyah. Kota itu riuh, keriuhan yang mungkin tanpa sejarah.

l9 Januari 1991
(Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir 4, Grafiti, 1995, h.
388-390)

Ref : 
http://yulian.firdaus.or.id/
http://m0emets.blogspot.com/2007/11/salahudin-al-ayubi.html