Seandainya ini jepang, pasti ga sulit buat kenal sama salah seorang redaksi dari penerbit, kalo di jepang mau menerbitkan Novel itu terasa mudah, termasuk menerbitkan novel pertama, penulis hanya perlu promosi lewat media sosial terus apabila redaktor penerbit tertarik dia akan memberi CP nya, lalu tinggal ketemuan di cafe buat ngomongin kontrak kerja dan wawancara tentang novelnya. beda di jepang beda di indonesia, kalo di indonesia sang penulis mau nerbitin novel pertama aja perjuangannya beraaaat bangeeet, harus print out naskah, menyertakan data diri, daftar riwayat hidup, surat pernyataan, kartu identitas, terus ada biaya pengiriman lewat pos, perjuangan pun ga cuma sampai disitu, kita seorang penulis harus menunggu konfirmasi selama 3 bulan sementara novel kita diseleksi disana, membosankan memang, tapi, inilah yang namanya perjuangan. apabila novel sang penulis gagal dalam seleksi, tidak ada pengembalian naskah, dan terpaksa kita harus cetak ulang jika mau menerbitkan ke penerbit lain. perjuangan menjadi seorang novelis memang susah, tapi jangan pernah menyerah dan tetap semangat, jadikan karya sastramu sebagai motivasi untukmu.